Friday, July 27, 2018

PENGEMBANGAN SISTEM


PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi

Secara umum metodologi adalah suatu kumpulan langkah-langkah yang telah terbukti dan diaplikasikan dalam suatu rangkaian pekerjaan untuk dapat menghasilkan hasil yang baik.
Definisi yang dikutip dari Whitten :
A methodology is the physical implementation of the logical life cycle that incorporates (1) step-by-step activities for each phase, (2) individual and group roles to be played in each activity, (3) deliverables and quality standards for each activity, and (4) tool and techniques to be used for each activity.

Pengertian lain dari metodologi :
Rincian secara menyeluruh dari siklus pengembangan sistem informasi yang mencakup; langkah demi langkah tugas dari masing-masing tahapan, aturan yang harus dijalankan oleh individu dan kelompok dalam melaksanakan tugas, standar kualitas dan pelaksanaan dari masing-masing tugas, teknik-teknik pengembangan yang digunakan untuk masing-masing tugas ini berkaitan dengan teknologi yang digunakan oleh pengembang

Di dalam dunia pengembangan perangkat lunak, ada banyak metodologi yang telah diterapkan. Namun pada dasarnya langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak adalah :
     Analizing problems and needs (requirements)
     Design
     Implementation and development
     Testing
     Final integration
     Maintenance

Proses Pengembangan Sistem
yaitu seperangkat aktivitas, metode, dan praktik dan alat-alat terotomatisasi yang digunakan untuk meningkatkan dalam pengembangan sistem dan software.
     Pada awal berkembangnya system informasi, pengembangan system informasi dilakukan oleh programmer.
     Manajemen perusahaan (user) meminta kepada programmer untuk membuatkan program tertentu yang bisa membantu aktivitasnya.
     Dengan permintaan tersebut programmer akan meminta data yang harus dimasukkan dan laporan atau informasi yang ingin dikeluarkan, berdasarkan data dan laporan inilah programmer mulai dan bekerja. 
     Hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak memuaskan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem informasi dirancang, dan lahirlah satu metode pengembangan sistem informasi
     Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara.
     Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem.
     Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu sistem (systems life cycle).
     Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Tahap Pengembangan Sistem
u Tahap Rencana Pendahuluan
     Menentukan lingkup proyek sistem
     Output à DFD, jadwal proyek
u Tahap Studi Kelayakan
     Identifikasi kebutuhan sistem
     Output à daftar kebutuhan, perkiraan biaya, solusi
u Tahap Analisis Sistem
     Penelitian (wawancara, observasi, kuisioner)
     Output à DFD sistem baru
u Tahap Perancangan Sistem
     Perancangan Basis Data
     Perancangan Proses
u Tahap Implementasi Sistem
     Membangun Database
     Coding
     Testing
     Instalasi
     Training

Metode Pengembangan Sistem
     SDLC ( System Development Life Cycle ), yang menempuh tahapan analisis, desain, implementasi dan perawatan dalam siklus hidupnya.
     Prototype, mengandalkan pengembangan paket kecil secara terus-menerus selama digunakan sampai prototype tersebut memiliki bentuk jadi yang diinginkan.
     Outsourcing,  yang merupakan STI yang dikembangkan dan dioperasikan oleh pihak ketiga/vendor
     Metode Paket (Package), merupakan pembelian modul dalam bentuk paket STI.
     EUC (End User Computing), dikembangkan para praktisi dari dalam/insourcing.

System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang populer pada saat sistem informasi pertama kali berkembang. SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi.
SDLC juga merupakan alat untuk manajemen proyek yang bisa digunakan untuk merencanakan, memutuskan dan mengontrol proses pengembangan system informasi.
Langkah yang digunakan meliputi :
     Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
     Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
     Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
     Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
     Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
     Merancang sistem informasi baru
     Membangun sistem informasi baru
     Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
     Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan

Didalam metode SDLC dikenal dua macam tahapan, yaitu :
u Tahap FRONT -END
     Digerakkan oleh pemakai
     Untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan para pemakai sebelum merancang sistem secara terinci
     Dokumentasi Laporan yang dibuat ditujukan untuk para pemakai sistem
u Tahap BACK-END
     Digerakkan oleh perancang dan teknokrat

Alat yang digunajan pada tahapan SDLC
1. Tahap Perencanaan
n  Alat dan Teknik yang digunakan:
n  Joint Application Development (JAD)
n  Entity Relationship Diagram (ERD)
n  Tujuan utama:
n  Mengajukan proposal dan menentukan prioritas
n  Proposal proyek berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik PDM
n  Hasil :
n  Laporan sistem perencanaan

2. Tahap Analisis
n  Alat dan Teknik yang digunakan :
     JAD                                                    - Decision Table
     DFD                                                    - Decision Tree
     Kamus Data                                      - Equation
     ERD                                                   - Interview
     State Transition Diagram (STD)    - Sampling
     Structured English                          - Observasi
n  Tujuan utama :
     Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
n  Hasil :
     Laporan sistem analisis

3. Tahap Perancangan Umum
Alat dan Teknik yang digunakan :
-          Lembar kerja perancangan secara umum          -  DFD
-          JAD                                                                            -  Kamus Data
-          ERD                                                                           -  STD
-          Structured English                                     -  Decision Table
-          Decision Tree                                               -  Equation
Tujuan utama :
-          Membuat alternatif-alternatif rancangan sistem secara umum
Hasil :
-          Laporan Rancangan Sistem Secara Umum

4. Tahap Evaluasi dan Seleksi
Alat dan Teknik yang digunakan :
n  Lembar kerja kelayakan TELOS
n  Lembar kerja faktor strategik PDM
n  Lembar kerja MURRE (Maintainability, Usability, Reusability, Realibility dan Extendability)
n  Analisis biaya dan keuntungan
Tujuan utama :
n  Mendefinisikan hasil yang optimal dari setiap alternatif-alternatif rancangan secara umum
Hasil :
n  Laporan Evaluasi dan seleksi

5. Tahap Perancangan Rinci
n  Alat dan Teknik yang digunakan :
n  Various layout grids
n  Various modeling tools
n  Tujuan utama :
n  Membuat rancangan secara fungsional untuk : output, input, proses, control, database, dan platform teknologi
n  Hasil :
n  Laporan rancangan rinci (blueprint untuk sistem baru)

6. Tahap Implementasi
n  Alat dan Teknik yang digunakan :
     Software Metric                                 - JAD
     Struktur berbentuk grafik                 - ERD yg sudah dimodifikasi
     Struktur program flowchart              - Bahasa pemrograman
     Struktur berbentuk Bhs Inggris
     Perangkat lunak pengembangan
     Decision Table                
     Walkthrough
     Decision Tree                            
     Test Case
     Equation                           
     Training
     W/O diagram                                
     Review sebelum implementasi
n  Tujuan utama :
     Membangun sistem baru dan mengoperasikan
n  Hasil :
     Laporan implementasi sistem

Prototipe
Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan kedua adalah berdasarkan persetujuan Spesifikasi Fungsional (FS). FS mencoba untuk menggambarkan sistem yang berbasis grafik dan narasi.
Tetapi dari sisi pandang user, gambar dan penjelasan tidak dapat menerangkan cara sistem tersebut berjalan, berlaku, dan mempengaruhi bisnis user. Sebagai tambahan, FS biasanya menimbulkan kesalah pahaman (jika dibaca semuanya).
Kesalah pahaman antara user dan analis mengakibatkan perubahan yang berarti atau sistem tidak akan pernah sempurna dalam pelaksanaannya atau sekaligus ditolak. Prototipe dapat memecahkan masalah ini untuk tipe-tipe tertentu dalam sistem.
Seperti halnya anda tidak dapat menilai sebuah motor tanpa mencobanya, user juga tidak dapat menilai dari Spesifikasi Fungsional, bagaimana sistem akan berlaku dan berjalan. Tetapi jika user dapat melihat, menyentuh dan menggunakan ‘model’ atau prototipe dari tujuan sistem, ia dapat langsung menilai kegunaan sistem
Jika perubahan diperlukan prototipe dapat dimodifikasi, memungkinkan dimodifikasi beberapa kali sampai keadaaan yang ditetapkan user.

Keuntungan Prototipe
Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode ‘spesifikasi tulisan’. User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.






Langkah-langkah Pembuatan Prototipe
         Langkah Pertama
Permintaan bermula dari kebutuhan user.
         Langkah Kedua
      Bangunlah sistem prototipe untuk menemukan kebutuhan awal yang diminta.
         Langkah Ketiga
      Biarkan user menggunakan prototipe. Analis harus memberikan pelatihan, membantu dan duduk bersama-sama dengan user, khususnya untuk pertama kali. Anjurkan perubahan. User harus melihat fungsi-fungsi dan sifat dari prototipe, lihat bagaimana ia memecahkan masalah bisnis dan mengusulkan perbaikan.
         Langkah Keempat
      Implementasikan saran-saran perubahan.
         Langkah Kelima
      Ulangi langkah ketiga sampai user merasa puas.
         Langkah Keenam
      Merancang dan membangun suatu sistem akhir seperti sebelumnya.

Sistem yang bermanfaat dari Prototipe
         Sejak kebutuhan (Spesifikasi Fungsi) pada umumnya berhubungan dengan pandangan user terhadap sistem. Hanya dengan prototipe tampilan, bagi user sudah cukup untuk memeriksa yang dibutuhkan.
         Menu-menu, bentuk tampilan input, tampilan keluaran, atau laporan yang dicetak, pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan merupakan calon yang ideal untuk prototipe.     Dalam suatu paket software prototipe, ada beberapa hal yang harus disediakan, yaitu :
1. Pembuatan menu yang cepat dan mudah.
Pada menu harus terdapat sub menu, formulir, laporan, program protipe, dan menyediakan bantuan secara on-line untuk pemilihan menu dan prompt.
2. Pembuatan tampilan input dan output.
Anda harus dapat mewarnai bentuk tampilan dengan menempatkan kursor pada lokasi yang dituju (mouse merupakan alat yang terbaik untuk melakukannya), ketik nama field, spesifikasikan ketentuan untuk mengedit berdasarkan panjang field, menyertakan alfanumerik, jarak angka-angka yang diperbolehkan, kesalahan dan pesan-pesan bantuan, dll.
3. Penyelarasan.
Anda dapat menjelaskan bentuk sebuah laporan yang dicetak dengan mudah. Bagian-bagian untuk merinci pembuatan laporan adalah judul, catatan kaki, field mana yang diletakkan (yang paling baik adalah jika program menampilkan semua field yang dikenal), header kolom, pengelompokkan, pengurutan, serta sub dan grand total. Pada umumnya seseorang harus dapat melaporkan item yang dipilih saja.
4. Software harus menghasilkan sebuah Data Dictionary secara otomatis.
Data Dictionary (DD) menyimpan informasi seperti layar, laporan atau formulir, tetapi yang paling penting DD menyimpan setiap informasi pada setiap field, termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan, dan format field yang digunakan.
DD adalah inti dari setiap produk dan sudah seharusnya setiap alat prototipe menggunakan DD untuk mengecek apakah fieldnya digunakan secara konsisten pada setiap tampilan, dan apakah dapat menyimpan pengetikan berulang jika field muncul lebih dari 1 kali.
5. Software harus dapat menyusun database sesuai harapan.
Ketentuan tampilan input seperti yang digunakan pada menjelaskan tentang peralatan daftar format. Software harus menyusun database dan selanjutnya mengijinkan user memasukkan data menggunakan formulir input. Produk-produk yang baik mengijinkan user untuk mengoptimalkan database dengan menentukan format dan kunci recordnya.
6. Mencari hasil dengan query on-line secara tepat ke data yang didaftar pada database.
Anda harus mampu melakukan pencarian dengan mudah, penyusunan, pemilihan dan menampilkan record.
7. Apakah yang dibutuhkan meliputi logika yang rumit atau perhitungan yang diperlukan prototipe ?
Walaupun tidak penting, program yang baik mempunyai bentuk struktur sederhana bahasa pemrograman untuk mengijinkan anda melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedurprosedur otomatis, dsb.
Analisis Model
Analisis dimaksudkan untuk melihat dan mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan sistem dan membuat suatu model yang menentukan kelas-kelas dalam sistem.
Analysis model merupakan sekumpulan metode yang merepresentasikan informasi teknis dari suatu sistem. Dua metode yang paling popular saat ini :

Structured analysis
Suatu metode permodelan yang menggunakan suatu teknik untuk menganalisa kebutuhan bisnis dan mengubahnya menjadi suatu sistem. Juga dapat dipergunakan untuk menganalisa sistem yang sudah ada untuk keperluan pengembangan sistem baru.
Sasaran utama :
     Menjabarkan keinginan dari pemilik sistem (pelanggan)
     Sebagai landasan bagi pengembangan perangkat lunak (software)
     Mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan (requirement) yang dapat di validasi saat perangkat lunak (software) di bangun.

Elemen Model Analisa Terstruktur
u Data Dictionary(Kamus data)
     Deskripsi semua obyek data yang dibutuhkan maupun dihasilkan oleh perangkat lunak (software)
u Entity-Relationship Diagram (ERD)
     Menggambarkan relasi antar obyek data
u Data Flow Diagram (DFD)
     Bagaimana data ditransformasikan
     Fungsi yang mentransformasi data
u State Transition Diagram (STD)
     Menggambarkan status dan penyebab perubahan status

u Data Object Description
     Deskripsi atribut untuk tiap obyek data
u Process Spesification (PSpec)
     Deskripsi tiap proses pada DFD
u Control Spesification
     Deskripsi tiap status/transisi pada STD
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
Didalam proses pengembangan system, selalu ada kemungkinan system yang dikembangkan tidak sesuai dengan harapan. Ada beberapa faktor yang dapat dikatakan sebagai penyebab kegagalan pengembangan sistem, yaitu :
n  Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
n  Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
n  Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
n  Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
n  Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
n  Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
n  Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

Dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pengembangan sistem, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasinya. Untuk mengatasinya dapat menggunakan :
n  SDLC
n  Prototipe
n  Perangkat Pemodelan
n  Teknik Manajemen Proyek
n  CASE
n  JAD
n  Keterlibatan pemakai

PERANGKAT PEMODELAN
Perangkat pemodelan merupakan salah satu ciri pendekatan terstruktur. Perangkat pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk menguraikan sistem menjadi bagian-bagian yang dapat diatur dan mengkomunikasikan ciri konseptual dan fungsional kepada pengamat

Peran Perangkat Pemodelan :
1.  Komunikasi
Perangkat pemodelan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai dengan analis sistem dalam pengembangan sistem.
2. Eksperimentasi
Pengembangan sistem bersifat trial and error
3. Prediksi
Model meramalkan bagaimana suatu sistem akan bekerja

Jenis Perangkat Permodelan
1.  Diagram Arus Data (DFD)
Menunjukkan proses yang dijalankan data dalam sistem
2.  Kamus Data
Definisi elemen data dalam sistem
3.  Entity Relationship Diagram (ERD)
Model penyimpanan data dalam DFD
4.  State Transition Diagram (STD)
Menunjukkan keadaan tertentu dimana suatu sistem dapat ada dan transisi yang menghasilkan keadaan tertentu yang baru. STD digunakan untuk sistem yang real time.
5.  Bagan Struktur
Menggambarkan suatu hierarki modul program perangkat lunak termasuk dokumentasi interface antar modul
6.  Diagram Alur Program Terstruktur (Structured Program Flowchart)
Menggambarkan alur dan logika program
7.  Alat Spesifikasi Proses
Memberikan deskripsi yang lengkap tentang proses-proses yang ditemukan dalam diagram alur data tingkat dasar.
Contoh :
n  Bahasa Inggris Terstruktur
n  Tabel Keputusan
n  Pohon Keputusan
n  Persamaan
8.   Diagram Warnier-Orr (WOD)
Menunjukkan penguraian hierarkhi proses atau data
9.   Diagram Jackson
Membuat model struktur program perangkat lunak dari struktur data.




No comments:

Post a Comment